Saat kita diwawancara, pada dasarnya kita sedang memasarkan dan menjual diri kita. Kita perlu mengkomunikasikan kepada interviewer alasan mengapa kita adalah orang yang tepat untuk posisi yang ditawarkan. Untuk itu kita perlu mengetahui apa yang membedakan diri kita dari semua kandidat lainnya. Dengan kata lain, kita perlu menunjukkan nilai jual unik (unique Selling Point) kita sendiri.
Gampangnya nih untuk menemukan nilai jual kita, adalah dengan mencoba dan melakukan brainstorming apa yang membuat kita jadi orang yang mengesankan, tak tertandingi, dan berbeda. Cari tahu keterampilan dan kemampuan unik kita sehingga kita dapat menampilkannya secara efektif dalam CV dan menyampaikannya secara ringkas saat wawancara. Ketika kita berada dalam sebuah wawancara, sangat penting bagi kita untuk berhasil meyakinkan interviewer tentang nilai diri kita dan manfaat yang akan mereka terima jika kita diterima diperusahaan.
Untuk membuat USP pada CV, buatlah daftar semua prestasi yang telah kita capai.Selanjutnya, tuliskan semua kata sifat positif yang paling menggambarkan profile kita dan pencapaian kita. Kemudian, sesuaikan sifat dan prestasi ini dengan kebutuhan posisi yang kita akan lamar. Contoh : “Di perusahaan saya yg sebelumnya, saya pernah dinobatkan sebagai the Best Salesperson of The Year 2021 (prestasi). Dengan segala persistensi dan keuletan (nilai positif) yang saya miliki untuk mendapatkan predikat tersebut, saya berfikir saya cocok untuk menempati posisi sales manager yang vacant di perusahaan bapak”.

Nah, kita sekarang telah berhasil menemukan nilai jual unik kita, jadi langkah selanjutnya adalah membawa ini saat wawancara.
Selain itu kita dapat melatih keterampilan wawancara dengan membuat pertanyaan wawancara palsu. Ini akan memberi kita kesempatan untuk mengarang jawaban atas pertanyaan yang menunjukkan keahlian kita dan memanfaatkan nilai jual unik kita. Dengan ini kita akan jadi lebih siap untuk wawancara, juga akan lebih percaya diri dalam menggunakan nilai jual kita.