Orang India memiliki kemampuan komunikasi yang luar biasa, terutama dalam presentasi, yang menjadi salah satu alasan utama kesuksesan mereka dalam meraih posisi penting di perusahaan-perusahaan internasional. Mari kita selami lebih dalam faktor-faktor yang mendukung keunggulan ini:
1. Kefasihan Berbahasa Inggris: Jembatan Komunikasi Global
Kemampuan berbahasa Inggris yang sangat baik adalah aset utama bagi banyak orang India. Bahasa ini diajarkan sejak usia dini di sekolah-sekolah India, terutama di kalangan menengah ke atas. India bahkan menempati posisi kedua sebagai negara dengan penutur bahasa Inggris terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat, dengan sekitar 125 juta penutur pada tahun 2022. Kefasihan ini memungkinkan mereka menyampaikan ide dengan jelas dan meyakinkan, khususnya dalam presentasi di lingkungan internasional di mana bahasa Inggris adalah standar komunikasi bisnis.
2. Adaptasi Audiens Multikultural: Memahami Keragaman
Berkat keberagaman budaya, bahasa, dan tradisi di India (dengan lebih dari 1.600 bahasa dan dialek), orang India terlatih untuk memahami dan menyesuaikan gaya komunikasi mereka dengan audiens yang beragam. Dalam presentasi, mereka menunjukkan kemampuan untuk “membaca ruangan”, menggunakan bahasa yang inklusif, dan menyesuaikan nada serta isi agar menarik perhatian audiens dari berbagai latar belakang. Sundar Pichai, misalnya, dikenal dengan gaya presentasinya yang sederhana, terstruktur, dan mudah dipahami, efektif menjangkau audiens global saat peluncuran produk Google.
3. Pendekatan Berbasis Data dan Logis: Argumentasi yang Kuat
Sistem pendidikan India yang menekankan sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) membentuk individu yang terbiasa berpikir analitis dan berbasis data. Dalam presentasi, mereka cenderung menyusun argumen secara logis, didukung oleh fakta dan angka, yang sangat dihargai di lingkungan korporat. Satya Nadella, CEO Microsoft, sering menggunakan data dan narasi strategis untuk menjelaskan visi transformasi digital Microsoft, yang membantu membangun kepercayaan audiens.
4. Kekuatan Bercerita (Storytelling): Membuat Pesan Berkesan
Banyak eksekutif India menggabungkan elemen storytelling dalam presentasi mereka, yang dipengaruhi oleh tradisi budaya India yang kaya akan narasi epik seperti Mahabharata dan Ramayana. Mereka mampu menyampaikan pesan teknis yang kompleks dalam bentuk cerita yang mudah dipahami, membuat presentasi lebih menarik dan mudah diingat. Shantanu Narayen, CEO Adobe, dikenal karena presentasinya yang menggabungkan visi strategis dengan narasi inspiratif tentang masa depan kreativitas digital. Indra Nooyi, mantan CEO PepsiCo, juga dikenal karena kemampuannya dalam presentasi yang karismatik, menggabungkan humor, data, dan cerita pribadi.
5. Latihan melalui Persaingan Ketat: Tampil Percaya Diri di Bawah Tekanan
Lingkungan pendidikan dan profesional di India yang sangat kompetitif, seperti ujian masuk IIT atau JEE, melatih individu untuk tampil di bawah tekanan. Kemampuan ini tercermin dalam presentasi, di mana mereka tampil percaya diri, terstruktur, dan mampu menangani pertanyaan sulit dengan tenang. Pengalaman ini membantu mereka menghadapi situasi berisiko tinggi seperti presentasi kepada pemegang saham atau peluncuran produk global.
6. Keterampilan Interpersonal dan Kerendahan Hati: Membangun Koneksi
Budaya India yang menekankan nilai-nilai seperti kerendahan hati dan pelayanan tercermin dalam gaya komunikasi mereka. Dalam presentasi, eksekutif India sering kali terlihat rendah hati namun tegas, yang membantu membangun kepercayaan dan koneksi emosional dengan audiens. Gaya ini kontras dengan pendekatan yang lebih agresif, membuat mereka lebih disukai dalam konteks internasional.
Contoh nyata:
- Sundar Pichai (Google): Dalam keynote Google I/O, Pichai dikenal dengan presentasi yang jelas, menggunakan slide sederhana dan fokus pada dampak teknologi bagi pengguna, dengan gaya yang tenang namun meyakinkan.
- Satya Nadella (Microsoft): Nadella sering memulai presentasi dengan visi besar, seperti “mempercepat transformasi digital,” dan menggunakan narasi pribadi untuk membuat audiens merasa terhubung.
- Indra Nooyi (mantan CEO PepsiCo): Nooyi dikenal karena kemampuan presentasinya yang karismatik, menggabungkan humor, data, dan cerita pribadi untuk menyampaikan strategi perusahaan.
Mengatasi Tantangan:
Meskipun unggul, beberapa orang India mungkin menghadapi tantangan seperti aksen yang kuat atau persepsi stereotip tentang gaya komunikasi. Namun, banyak eksekutif India yang sukses telah mengatasi ini melalui pelatihan komunikasi formal di universitas Barat atau pengalaman kerja internasional, sehingga aksen mereka menjadi netral dan mudah dipahami.
Kesimpulan:
Kombinasi dari kefasihan berbahasa Inggris, kemampuan beradaptasi dengan audiens multikultural, pendekatan berbasis data, keterampilan bercerita yang kuat, latihan dalam lingkungan kompetitif, dan nilai-nilai kerendahan hati menjadikan eksekutif India komunikator yang tangguh dan dipercaya di panggung global.