Semua sepakat ya bahwa produktivitas berhubungan erat dengan profit perusahaan. Tapi bagaimana sih korelasinya antara produktivitas dan profit. Yuk kita simak hubungannya.
Pertama kita cari tahu dulu definisi produktivitas, khususnya produktivitas perusahaan :
Produktivitas perusahaan adalah rasio antara output yang dihasilkan oleh perusahaan dengan input yang digunakan oleh perusahaan. Output yang dihasilkan dapat berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, sedangkan input yang digunakan dapat berupa faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, bahan baku, dan lain-lain.
Secara umum, produktivitas diukur dengan menggunakan rasio output/input. Produktivitas perusahaan yang tinggi berarti perusahaan mampu menghasilkan lebih banyak output dengan menggunakan input yang sama atau lebih sedikit.
Selain itu, produktivitas juga dapat diukur dari segi kualitas produk atau jasa yang dihasilkan. Dalam hal ini, produktivitas perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rasio antara kualitas produk atau jasa yang dihasilkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut.
Nah, ini menarik nih! Selama ini yang kita tahu produktivitas selalu disandingkan dengan outpu/input. Tapi ternyata produktivitas juga dapat disandingkan dengan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan. Lalu bagaimana contoh penerapannya khususnya bagi perusahaan yang outputnya adalah jasa bukan barang ?

Contoh penerapan kualitas jasa terhadap biaya yang dikeluarkan dapat dilihat pada perusahaan jasa pelayanan kesehatan. Dalam hal ini, kualitas jasa yang diukur dapat meliputi faktor-faktor seperti:
- Kemudahan akses pelayanan kesehatan, seperti waktu tunggu yang singkat dan lokasi klinik yang strategis.
- Kualitas pelayanan yang diterima pasien, seperti kompetensi dan kebaikan dokter serta kelengkapan fasilitas yang disediakan.
- Kemudahan prosedur administrasi, seperti kecepatan dalam proses pendaftaran dan pembuatan surat rujukan.
- Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diterima
Jika perusahaan dapat meningkatkan kualitas jasa yang diterima oleh pasien, maka pasien akan lebih cenderung untuk memilih jasa kesehatan tersebut dan akan lebih loyal terhadap perusahaan. Hal ini akan meningkatkan jumlah pasien yang datang dan meningkatkan pendapatan perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan kurang fokus pada kualitas jasa yang diterima pasien, maka pasien akan cenderung untuk mencari jasa kesehatan lain, dan perusahaan akan kesulitan untuk meningkatkan pendapatannya. Oleh karena itu, perusahaan harus mengeluarkan biaya yang cukup untuk menjaga dan meningkatkan kualitas jasa yang diterima pasien agar dapat meningkatkan profit perusahaan.
Dari penjelasan di atas terlihat jelas bagaimana kontribusi poduktivitas mampu mensupport peningkatan profit bagi perusahaan. Produktivitas yang tinggi dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dan mengurangi biaya, sehingga dapat meningkatkan profit.
Salah satu contoh perusahaan yang meningkatkan produktivitasnya dan meningkatkan profitnya adalah Toyota. Perusahaan ini menerapkan filosofi manufaktur yang dikenal sebagai “Toyota Production System” atau “Just-in-Time”, yang mengutamakan pengurangan waktu tunggu dan peningkatan efisiensi melalui pengendalian proses produksi. Ini membantu perusahaan mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas, yang pada akhirnya meningkatkan profit.
Contoh lain datang dari Google. Dalam konteks peningkatan produktivitas karyawannya, Google mengutamakan kultur kerja yang inovatif dan fleksibel, yang memungkinkan karyawan untuk bekerja secara efisien dan kreatif. Contohnya adalah sistem “20% time”, yang memungkinkan karyawan untuk mengelola waktu 20% dari jam kerja mereka untuk mengejar proyek pribadi yang dianggap menarik. Ini membantu perusahaan menarik karyawan yang kreatif dan inovatif, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas perusahaan dan meningkatkan profit.